Pada
umumnya yang namanya batu hanyalah sebuah benda mati yang memiliki bentuk tidak
beraturan dan ukurannya pun biasa saja. Namun di Kecamatan Gondang tepatnya di
Desa Sambongrejo ditemukan sebuah batu jenis Andesit yang berukuran cukup besar
dengan berat 85 ton, oleh warga
setempat diberi nama batu Semar. Entah
bermula dari mana awalnya akhirnya berita tentang batu Semar pun terhembus
sampai ketelinga Bupati Bojonegoro.
Mengetahui
tentang keunikan batu Semar akhirnya PEMKAB Bojonegoro berinisiatif untuk menggali dan membawa batu semar ke alun - alun Kabupaten Bojonegoro untuk
dijadikan sebagai prasasti. Akan tetapi banyak warga yang kurang setuju, karena
dianggap nantinya akan merusak alam sekitar batu tersebut. Jinarti ( 31
th) seorang guru dari SMAN 1 Gondang memprotes keras batu tersebut diambil dari
Ekosistemnya. Bahkan beserta teman – temannya dia menyebarkan BBM menolak
pengambilan batu Semar dari habitatnya sebagai aksi protes
ketidaksetujuannya. Alih – alih menghentikan pengangkutan batu tersebut tetapi
PEMKAB tetap melanjutkannya walaupun menuai ratusan protes dari warga setempat.
Proses pengalian batu tersebut
memakan waktu yang cukup lama. Setelah
pengalian selama beberapa minggu, akhirnya batu besar itu mulai bisa diangkat.
Tetapi proses pengangkatan dan pemindahan batu tersebut tidaklah mudah karena
ukurannya yang cukup besar bahkan alat berat yang digunakan untuk memindahkan
batu tersebut patah dan hampir saja memakan korban. Kendaraan yang digunakan
untuk mengangkut batu tersebut sampai diganti 2 kali. Bahkan tali slingnya
sampai putus tiga kali seperti yang dituturkan Kades Sambongrejo kepada KIM
Sambongrejo. Tapi pihak pemerintahan terus melakukan usaha untuk memindahkan
batu tersebut. Karena kejadian tersebut membuat masyarakat setempat berargumen
yang aneh – aneh. Rumor yang beredar tentang mistik batu Semar tidak
mengoyahkan PEMKAB untuk memindahkan batu tersebut. Selama berlangsungnya
pemindahan batu tersebut ke alun – alun membuat warga menjadi terganggu karena
terjadi kemacetan, sehingga kendaraan yang akan lewat jalan raya gondang harus
antri.
Batu
Semar sampai di alun – alun Bojonegoro pada tanggal 7 januari 2015. Sesampainya
disana masyarakat sekitar berbondong – bondong melihat batu tersebut. Sekarang
masyarakat di luar Kecamatan Gondang akhirnya tau bahwa kecamatan Gondang
mempunyai banyak kekayaan alam yang dapat dipamerkan dan menarik para
wisatawan. Gondang diibaratkan sedang naik daun, dengan keluarnya batu Semar
Gondang semakin dikenal dan dibicarakan banyak orang. Ternyata apa yang dilakukan
PEMKAB Bojonegoro memberikan dampak positif bagi Kecamatan Gondang. Seperti
yang dikatakan Camat Gondang kepada KIM Sambongrejo bahwa apa yang dilakukan
pihak PEMKAB karena ingin mengenalkan potensi yang ada di Gondang, mereka
berpikir secara holistik bukan seperti pemikiran warga yang bersifat
patrilinier. Yang mana mengambil sebuah batu tidak akan merusak lingkungan
setempat, terkecuali batu – batu itu diambil secara terus menerus baru akan
berdampak negatif bagi lingkungan setempat.
ikut bangga jika memang gondang naik daun :)
BalasHapusGondang memang sesuatu bangett.... ,,
BalasHapus