GARA-GARA POTONG LEHER HASIL PANEN MENURUN

   Penyakit potong leher atau blas (Pyricularia grisea), semula hanya menjadi masalah pada tanaman padi gogo, tetapi saat ini juga menjadi masalah pada padi sawah. Sudah diketahui pula varietas-varietas unggul baru (VUB) pun ternyata tidak luput dari serangannya. Jika penyakit blas menyerang menjelang panen, dapat menurunkan hasil sampai 70%.Penyakit blas menginfeksi tanaman padi pada fase vegetatif dan generatif. Pada fase vegetatif, penyakit ini menginfeksi daun disebut blas daun (“leaf blast”). Gejalanya, berupa bercak-bercak berbentuk seperti belah ketupat dengan ujung runcing. Pusat bercak berwarna kelabu atau keputih-putihan dan biasanya mempunyai tepi coklat atau coklat kemerahan. Selain itu ternyata juga dapat menyebabkan tangkai malai membusuk dan patah, penyakit ini biasa kita sebut busuk leher. Jika infeksi terjadi sebelum pengisian bulir dapat menyebabkan kehampaan bulir padi. Tidak hanya daun dan malai batang juga dapat terinfeksi sehingga batang padi membusuk dan rebah.

        Panen raya Padi di Desa Sambongrejo Kecamatan Gondang Kabupaten Bojonegoro tahun 2015 ini belum membuat para petani tersenyum, penyebabnya  hasil panen tidak maksimal akibat penyakit Potong Leher yang menyerang 70 % sawah di desa sambongrejo. Kenyataan seperti ini diakui oleh Ketua Kelompok Tani Dusun Sambong Yon Pujianto, menurut mbah Wo sapaan akrabnya “ panen kali ini petani tidak bisa mendapatkan hasil yang maksimal karena penyakit Potong Leher itu maka hasil yang didapat semakin berkurang dari target “ . Kedepan diharapkan pemerintah melalui Dinas Pertanian semakin pro aktif dalam memberikan solusi dalam mencegah penyakit pada tanaman. Dengan begitu petani tidak lagi merasa khawatir jika musim tanam tiba pungkas pria yang juga menjabat sebagai Kasun tersebut.