Potensi jagung
di Desa Sambong rejo, Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro khususnya di
lahan hutan cukup menjanjikan, sehingga bisa menambah luas areal tanam jagung
sekaligus mampu meningkatkan produktifitas panen jagung. Petani di wilayah Desa
Sambongrejo kini mulai panen jagung dan hasil panen tahun ini lebih baik di
banding tahun lalu. Namun sangat disayangkan kenaikan hasil produksi panen
jagung tidak selaras dengan harganya. Harga jagung hasil panen sekarang lebih
rendah dari harga jagung tahun sebelumnya. Sekarang jagung basah harganya
sekitar Rp. 1.700,00 sementara tahun
kemarin harga jagung basah mencapai Rp. 2.000,00 hingga Rp 2.200,00. Harga
jagung mulai merosot ketika petani mulai panen.
Sri(
31 tahun)petani asal Desa Sambongrejo, ketika ditemui Tim KIM Bumi Asri pada
hari Selasa 17 Maret 2015 kemarin mengatakan bahwa turunnya harga jagung
berdampak pada pendapatan keluarganya. Hasil yang ada cuma cukup untuk menutupi
hutang – hutangnya di toko. Harapannya harga jagung bisa seimbang dengan harga
pupuk dan benih jagung yang semakin mahal.
Nyaenah
(43 Thn) salah seorang pedagang jagung ketika ditemui secara tepisah mengatakan
harga jagung yang rendah berdampak petani yang hutang padanya tidak bisa
membayar lunas hutang mereka hingga modalnya menjadi macet. Dia juga menuturkan
“ Saya sih tidak apa – apa mbak kalau
harga jagung turun, mau bagaimana lagi. Tapi ya itu tadi modal saya ngak bisa
mutar, paling ya harus sabar nunggu sampai panenan berikutnya.
Kepinginnya saya sih harga bisa naik. Jd petani ya senang saya juga ikut senang
karena secara otomatis keuntungan saya kan bisa nambah mbak.” Dia juga
mengatakan biasanya kalau hasil panen sedikit harga tinggi, sebaliknya hasil
panen melimpah harga jagung pun rendah.
0 komentar:
Posting Komentar